October 12, 2009

Status Ekologi dan Konservasi Burung Jalak Tunggir-Merah (Scissirostrum dubium Latham 1802) di Hutan Tropis Jawa Barat

Ruhyat Partasasmita, Dr., M.Si, Prihadi Santoso, Drs., M.S, Joko Kosmoro, Drs, Fakultas: MIPA Sumberdana: HIBAH KOMPETENSI Tahun: 2009 Abstrak: Burung jalak tunggir-merah (Scissirostrum dubium) dikenal sebagai burung endemik Pulau Sulawesi dan hanya tersebar di beberapa pulau kecil di sekitar Sulawesi. Namun beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa burung tersebut ditemukan di hutan tropis Jawa Barat. Keberadaan burung berada di daerah Jawa Barat menggundang beberapa pertanyaan diantaranya apakah burung tersebut merupakan sibling spesies dari burung yang endemik di Pulau Sulawesi, atau mempunyai kekerabat yang dekat, ataupun merupakan subspecies. Berdasarkan beberapa informasi tidak menunjukkan bahwa burung jalak tunggir-merah mempunyai kekerabatan yang dekat tersebar di wilayah Indonesia bagian barat. Penyebaran burung dan pertumbuhan populasinya sangat terkait erat dengan ecological barrier. Faktor-faktor pembatas kehadiran burung di suatu tempat tergantung dengan sejarah dari kawasan dan burung tersebut. Oleh karena itu patut diduga apakah burung Scissirostrum dubium yang ada di kawasan Hutan Tangkuban Parahu Jawa Barat merupakan sibling spesies yang telah ada sejak dahulu. Akan tetapi, burung tersebut baru ditemukan karena beberapa kawasan yang berdekatan dengan hutan sekunder dan kebun teh menyediakan habitat yang sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat populasinya berkembang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi biogeografi burung Jalak Tunggir-merah tidak sampai ke hutan tropis Jawa Barat. Kehadiran burung tersebut di lokasi penelitian merupakan hasil lepasan. Vegetasi yang digunakan sebagai habitat memiliki kerapatan yang jarang, perbatasan hutan yang lebih terbuka, banyak tersedia pohon besar yang mati, dan aktivitas manusia yang rendah. Populasi burung Jalak Tunggir-merah mengalami peningkatan yang sangat rendah (2-2,5 individu per tahun). Burung burung Jalak Tunggir-merah lebih banyak menggunakan strata vegetasi > 20 untuk aktivitas harian dibanding strata dibawahnya. Kata kunci: Ekologi, Konservasi, Jalak Tunggir-Merah

Artikel terkait