Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Padjajaran melakukan pengabdian dan sosialisasi mengenai khasiat obat tanaman krisan dan pemanfaatannya sebagai pangan sehat di Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang pada bulan Juli 2019. Kegiatan PPM ini dilaksanakan terintegrasi dengan kegiatan KKN mahasiswa (KKNMPPM). Kegiatan KKNM-PPM ini memadukan pelaksanaan Tri Darma yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen dan masyarakat sekaligus meningkatkan hubungan atau interaksi yang baik antara mahasiswa, dosen dengan masyarakat.
Selama ini masyarakat luas lebih mengenal krisan sebagai tanaman hias yang dimanfaatkan bunganya sebagai bunga potong yang banyak digunakan sebagai dekorasi pada berbagai acara pesta. Sebagai tanaman herbal, krisan sering digunakan sebagai teh dan anti-inflamasi pada pengobatan tradisional China. Edukasi tentang tanaman obat yang bermanfaat sangat diperlukan masyarakat pedesaan untuk pencegahan atau pengobatan terutama penyakit ringan yang sering dialami.
Desa Cinanjung memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) yaitu kumpulan para wanita di desa Cinanjung yang berkegiatan menanam berbagai tanaman yang dapat diolah menjadi bahan pangan dan obat-obatan. Mereka telah berhasil memproduksi berbagai jenis olahan makanan ringan dan minuman baik untuk konsumsi pribadi maupun dijual dan membangun apotek hidup yang sangat bermanfaat dalam menunjang kesehatan masyarakat. Dengan kondisi lingkungan dan masyarakat desa Cianjung tersebut, maka kegiatan PPM untuk menginformasikan potensi tanaman krisan yang bermanfaat dalam pengobatan berbagai penyakit serta praktek pengolahannya menjadi produk pangan sehat sangat perlu dilakukan. Tanaman krisan ini dapat diolah menjadi keripik, sirup dan teh yang membuka peluang kewirausahan bagi masyarakat desa Cinanjung yang umumnya adalah petani dan buruh.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan tanaman krisan yang selama ini dikenal sebagai tanaman hias memiliki manfaat lain yaitu sebagai tanaman obat untuk mengatasi berbagai macam penyakit kepada masyarakat Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang melalui kegiatan penyuluhan dan demontrasi pembuatan pangan sehat berupa keripik, sirup dan teh krisan.
Alat yang digunakan dalam kegiatan PPM ini adalah ATK, projector, screen, kamera digital, wadah, saringan, kompor, blender, alat pengaduk sedang bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah tanaman krisan, bunga krisan kering, air bersih, gula, dan madu.
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan yang dilakukan adalah identifikasi pemahaman masyarakat tentang krisan (manfaat, cara pengolahan tanaman krisan, dan cara budidaya) krisan, penyuluhan serta assessment.
Identifikasi Pemahaman Masyarakat
Desain yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat lokal mengenai krisan secara umum. Alat pengumpul data yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai manfaat, cara pengolahan tanaman krisan sebagai pangan sehat dan cara budidaya krisan. Responden dalam kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK dan KWT di Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner pada responden setelah dilakukan informed consent. Responden dijelaskan mengenai tujuan dan manfaat dilakukan kegiatan sosialisasi. Setelah responden mengisi lembar kuisioner, hasil pengisian dikumpulkan pada saat itu juga. Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif.
Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan kepada ibu-ibu PKK dan KWT di Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pendekatan penyuluhan adalah menggunakan metode partisipatif. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan diarahkan pada peningkatan pengetahuan masyarakat terutama mengenai khasiat krisan sebagai tanaman obat tradisional dan cara pengolahannya menjadi pangan sehat. Pada kegiatan ini, dialokasikan waktu untuk tanya jawab (diskusi) yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi sosialisasi yang diberikan.
Penilaian (Assesment)
Penilaian dilakukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan penyuluhan. Keberhasilan ditunjukan dengan peningkatan pemahaman dan pengetahuan, serta minat masyarakat untuk membudidayakan krisan. Kemudian, pelaksanaan penilaian dilakukan setelah satu bulan kegiatan. Teknik penilaian dilakukan dengan membagikan kuisioner yang sebelumnya diberikan pada peserta pelatihan pada awal penyuluhan kemudian dianalisis persentase peningkatan pemahaman yang terjadi.
Peningkatan pemahaman peserta yang terlihat dari nilai setelah sosialisasi berkaitan dengan antusiasme peserta selama kegiatan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang aktif mengajukan pertanyaan. Kegiatan PPM ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman krisan yang dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit khususnya bagi masyarakat Desa Cinanjung Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan manfaat krisan sebagai tanaman obat diharapkan dapat menimbulkan minat/ketertarikan masyarakat untuk membudidayakan tanaman krisan yang dapat digunakan untuk keperluan pengobatan sehari-hari, lebih jauh diharapkan dengan mengetahuinya masyarakat dalam pembuatan keripik, sirup dan teh krisan tidak menutup kemungkinan berpeluang untuk dikembangkan menjadi usaha rumahan yang mendatangkan keuntungan secara ekonomi.