October 24, 2008

Produksi Inokulan Mikoriza Arbuskula Berbasis Bahan Organik Asal Tasikmalaya

Anne Nurbaity, SP., MP., PhD, Diyan Herdiyantoro, Sp., M.Si, Oviyanti Mulyani, SP., M.Si Fakultas: PERTANIAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2008 Abstrak: Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dikenal sebagai pupuk hayati yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Produksi inokulan FMA di Indonesia umumnya menggunakan bahan pembawa anorganik berupa zeolit. Seiring dengan perkembangannya, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya lokal perlu dicari bahan pembawa lain yang mudah didapat, lebih ekonomis, dan ramah lingkungan. Percobaan rumah kaca telah dilakukan untuk mengetahui jenis bahan organik asal Tasikmalaya Jawa Barat (jerami, arang sekam atau kombinasinya) yang terbaik untuk digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza dibandingkan dengan media zeolit. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis bahan organik yang terdiri atas kontrol (zeolit), jerami, arang sekam, dan campuran jerami dan arang sekam (50:50 v/v). Faktor kedua adalah jenis inokulan campuran beberapa spesies FMA dari tanaman inang yang berbeda, yaitu dari inang jarak dan dari inang sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arang sekam lebih baik digunakan sebagai media produksi inokulan mikoriza dibandingkan dengan jerami atau campuran arang sekam dan jerami. Efek inokulan bermedia arang sekam terhadap jumlah spora, persentase akar terinfeksi, panjang akar, panjang akar terinfeksi dan biomassa tanaman sorgum tidak berbeda nyata dengan efek inokulan kontrol bermedia zeolit. Dengan demikian arang sekam berpotensi untuk digunakan sebagai media inokulan FMA Kata kunci: Inokulan FMA, bahan pembawa, jerami, arang sekam

Artikel terkait