Ami Tjitraresmi, S.Si., M.Si., Apt. Sri Agung Fitri Kusuma, M.Si Dra. Hj. Dewi Rusmiati, Apt. Fakultas: FARMASI Sumberdana: Hibah Bersaing Tahun: 2010 Abstrak: Keputihan merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengganggu terutama bagi wanita. Penyebab utama keputihan adalah jamur Candida albicans. Pada penelitian ini telah dilakukan formulasi dan evaluasi sediaan sabun cair antikeputihan yang mengandung ekstrak etanol kubis menjadi suatu sediaan yang stabil, aman, dan memenuhi persyaratan suatu sediaan sabun cair untuk keputihan pada vagina. Hasil formulasi sediaan sabun cair ekstrak etanol kubis memiliki karakteristik organoleptis : bentuk larutan, warna coklat tua, dan bau khas kubis. Hasil evaluasi yang meliputi pengamatan organoleptis, pH, berat jenis dan aktivitas antijamur selama masa penyimpanan, menunjukkan bahwa kedua formula uji dan formula blanko memiliki kestabilan yang baik. Aktivitas antijamur yang dihasilkan oleh kedua formula uji menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ektrak etanol maka semakin besar pula diameter hambat yang terbentuk. Berdasarkan penelitian tersebut, formula A2 dengan konsentrasi ekstrak etanol kubis 8,75 % merupakan formula yang paling baik dan memenuhi persyaratan sabun cair antikeputihan. Hasil uji banding aktivitas antijamur menunjukkan bahwa sediaan sabun cair ekstrak etanol memiliki aktivitas yang lebih kecil dibandingkan sabun cair yang mengandung Povidone iodine sebagai zat aktifnya. Nilai banding tersebut yaitu 1 : 0,2576 . Hasil uji iritasi menunjukkan bahwa formula A2 dan ektrak etanol kubis tidak menimbulkan iritasi, dibandingkan dengan kontrol normal Kata kunci: Kubis, Brassica oleracea var. capitata, sabun cair, Candida albicans, keputihan
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]