October 25, 2010

Perkembangan Pasar Modern Sayuran : Mampukah Petani Meresponnya ? Dan bagaimanakah Dampaknya terhadap Usahatani Mereka

Elly Rasmikayati, Dra., MSc. Endah Djuwedah, SP., M.Si Tuti Karyani, M.Sc Fakultas: PERTANIAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2010 Abstrak: Volume permintaan terhadap sayuran terus mengalami peningkatan. Daya beli masyarakat terhadap sayuran relatif tinggi dan ditunjang oleh kesadaran akan pentingnya kesehatan melalui asupan makanan, khususnya sayuran mulai meningkat. Sayuran yang dibutuhkan oleh segmen tersebut mempunyai ciri dan kualitas tertentu, misalnya sayuran organik dengan kualitas yang terstandardisasi atau dengan tingkat pestisida minimum. Kebutuhan komoditas dengan kualifikasi tertentu tersebut merupakan peluang yang sangat menjanjikan bagi pasar sayuran. Tidak hanya pasar tradisional saja yang berpeluang melainkan membuka peluang besar bagi pasar modern untuk meresponnya. Objek penelitian ini adalah petani sayuran di kabupaten Bandung. Daerah Bandung diambil sebagai tempat penelitan karena merupakan salah satu daerah penghasil sayuran terbesar di Jawa barat. Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu PRA (Partisipatory Rural Appraisal). Petani sayuran yang akan dipilih adalah mereka yang merespon ke pasar modern dan mereka yang berhubungan dengan pasar tradisional. Keberadaan pasar modern baru dapat di respon dengan baik oleh para petani organik, sedangakan para petani anorganik belum dapat meresponnya secara total. Karena prosedur yang diajukan oleh pasar madern terlalu rumit untuk dapat ditembus oleh para petani anorganik yang notabene modalnya tidak terlalu kuat. Adanya permintan sayuran bagi pasar modern berdampak langsung terhadap permintaan sayuran organik dan berdampak tidak langsung terhadap permintaan sayuran anorganik. Pada dasarnya dengan berkembangnya pasar modern membukakan peluang baru bagi pangsa pasar sayuran Kata kunci: pasar modern, pasar tradisional, sayuran

Artikel terkait