October 24, 2005

Perbedaan Tingkah Laku Sebagai Reaksi Tingkat Kecemasan Terhadap Pemeriksaan Gigi Antara Anak Tunagrahita dan Anak Normal di SLB-C dan SD Kota Bandung

Meirina Gartika, drg., Sp.Ped, Inne Suherna Sasmita, drg.,SpPed. dan Eka Chemiawan, drg., M.Kes Fakultas: KEDOKTERAN GIGI Sumberdana: DIKS Tahun: 2005 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkah laku sebagai reaksi tingkat kecemasan terhadap pemeriksaan gigi antara anak tunagrahita dengan anak normal di SPLB-C dan SD Negeri Kota Bandung. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan teknik survey. Diperoleh sampel anak tunagrahita sebanyak 120 orang dan anak normal 120 orang dengan teknik sampling kluster dua tahap. Penilaian tingkat kecemasan menggunakan kriteria modifikasi Venham (0= rileks, 1 = gelisah, 2= tegang, 3= enggan, 4= menentang, 5= tidak terkendali) dan berlangsung dalam tiga tahap yaitu tahap pertama (sebelum pemeriksaan gigi), tahap kedua (selama pemeriksaan gigi), dan tahap ketiga (setelah pemeriksaan gigi). Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan dari kedua kelompok sampel adalah uji t dua pihak. Tingkah laku anak tunagrahita dan anak normal pada tahap pertama terbanyak adalah gelisah (1) sebesar 43,33% dan 48,33%. Tingkah laku anak tunagrahita dan anak normal pada tahap kedua terbanyak adalah gelisah (1) sebesar 43,81% dan 47,50%. Tingkah laku pada tahap ketiga, anak tunagrahita terbanyak (48,48%) adalah gelisah (1), sedangkan untuk anak normal terbanyak (77,50%) adalah rileks (0). Kesimpulan hasil penelitian adalah terdapat perbedaan tingkah laku anak tunagrahita dan anak normal terhadap pemeriksaan gigi yaitu sebagian besar anak tunagrahita menunjukkan tingkah laku gelisah, sebagian rileks, dan beberapa di antaranya tegang, enggan, menentang serta tidak terkendali dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan pada anak normal sebagian besar menunjukkan tingkah laku rileks Kata kunci:

Artikel terkait