Desy Indra Yani, S.Kep., Ners Neti Juniarti, S.Kp., M.Kes., M.nurs Citra Windani, MS., S.Kep., Ners Fakultas: KEPERAWATAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2010 Abstrak: Kualitas hidup lansia adalah persepsi lansia terhadap posisi mereka dalam kehidupan pada konteks budaya dan nilai dimana mereka tinggal, dan berhubungan dengan tujuan hidup, harapan, standar, dan fokus hidup. Kualitas hidup menurut WHO terdiri dari 4 dimensi yaitu dimensi fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial, dan dimensi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perbedaan kualitas hidup lansia yang tinggal di RPSTW Garut dan yang tinggal di rumah di wilayah Puskesmas Pembangunan kecamatan Tarogong Kidul kabupaten Garut. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling kepada 51 orang lansia yang berada di RPSTW Garut dan 56 lansia yang tinggal di rumah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah WHOQOL_BREF. Hasil penelitian dikatagorikan menjadi kualitas hidup tinggi dan kualitas hidup rendah. Uji beda dilakukan dengan analisis Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan antara kualitas hidup lansia yang tinggal di RPSTW Garut dengan yang tinggal di rumah. Hasil penelitian secara keseluruhan, sebagian besar lansia yang tinggal di panti (62,7%) mempersepsikan kualitas hidupnya rendah. Sebaliknya, sebagian besar lansia yang tinggal di rumah (55,4%) mempersepsikan kualitas hidupnya tinggi. Terdapat perbedaan signifikan antara kualitas hidup lansia yang tinggal di panti dan di rumah (p= 0,046). Dari hasil penelitian disarankan agar lansia yang berada di panti diberikan dukungan berupa pelayanan kesehatan dan keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, sementara untuk lansia yang tinggal di rumah dapat ditingkatkan dukungan keperawatan keluarga dan komunitas untuk mempertahankan kualitas hidup yang optimal. Kata kunci: Kualitas hidup, lanjut usia, panti lansia, rumah
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]