October 24, 2009

Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Terapi Relaksasi pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Cianjur

Nursiswati, S.Kep., Ners., M.Kep, Anastasia Anna, Skp., M.Kes, Cecep Ali Kosasih, S.Kp., MNS Fakultas: KEPERAWATAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2009 Abstrak: Saat ini di Indonesia telah terjadi peningkatan angka DM dan peningkatan komplikasi Diabetes. Ada berbagai cara mengontrol gula darah diantaranya terapi relaksasi Terapi relaksasi merupakan salah satu cara pencegahan yang merupakan intervensi independen perawat yang dapat bermanfaat untuk pasien DM tipe 2 . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi pada pasien dengan DM Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain kuasi eksperimen menggunakan kontrol. Sampel penelitian ini berjumlah 21 orang pasien DM tipe 2 yang ditentukan berdasarkan uji hipotesis beda rata-rata berpasangan dengan derajat tingkat kemaknaan 1% dan kekuatan uji 99%, terdiri dari 21 orang responden yang dilatih melakukan terapi relaksasi dua kali sehari selama satu minggu dan 21 orang responden sebagai kelompok kontrol. Pengambilan sampel dengan cara purposif sampling. Pengujian ada atau tidaknya perbedaan sebelum dan sesudah melakukan terapi relaksasi adalah dengan uji paired-Sample T tes. Dari Penelitian ditemukan rata-rata umur responden adalah antara umur 40 sampai 65 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan dan bukan alkoholik juga bukan bukan perokok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar gula darah sewaktu sebelum dan sesudah terapi relaksasi (p= 0,009 dan p= 0,000 derajat alpha 95%), serta terdapat hubungan yang bermakna antara latihan kaki dengan gejala neuropati motorik (p=0,006 derajat alpha 95%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara latihan kaki dengan neuropati otonom (p=0,105 alpha 95%) Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara signifikan latihan kaki dapat mengurangi gejala neuropati perifer motorik dan sensorik pasien diabetes melitus tipe 2. Disarankan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan latihan program latihan kaki, terutama oleh diabetic educator bagi pasien DM tipe 2. Kata kunci:

Artikel terkait