Citra Bakti, SP., M.Si Ade Ismail SP.,MP Farida Damayanti, SP. Fakultas: PERTANIAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2010 Abstrak: Indonesia merupakan salah satu negara produsen pisang di wilayah Asia, meskipun jumlah ekspornya masih sangat rendah dibanding total ekspor Asia. Hal ini disebabkan karena sebagian besar budidaya pisang masih dilakukan secara tradisional. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini diantaranya terbatasnya ketersediaan bibit dalam jumlah besar karena masih diperbanyak secara konvensional, beragamnya kultivar yang ditanam, bibit kurang terseleksi dan gangguan HPT yang kurang mendapat penanganan serius. Salah satu cara untuk mengatasi kebutuhan jumlah bibit yang banyak dan seragam dalam waktu singkat adalah dengan perbanyakan bibit secara cepat dan tepat agar diperoleh bibit yang mempunyai sifat sama dengan induknya melalui kultur jaringan (in-vitro). Cara perbanyakan ini cukup efektif karena dalam waktu yang relatif singkat akan diperoleh bibit dalam jumlah banyak dengan sifat genetik yang sama dengan tetuanya (induknya) dan bebas patogen. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan cara perbanyakan pisang secara in vitro dengan sumber eksplan bonggol/anakan pisang . Media yang digunakan adalah media MS (Murashige dan Skoog) dengan perlakuan zat pengatur tumbuh Benzil Adenin 0,1,2, dan 4 ppm).. Meskipun kultur steril dari berbagai jenis pisang berhasil di peroleh, tetapi tunas dan akar belum terbentuk karena kultur membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuknya akibat dari dilakukannya perusakan tunas apikal. Kata kunci: Pisang, mikropropagasi, BA
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]