Salah satu aspek yang perlu dicermati adalah upaya meningkatkan kemampuan menulis guru sejarah sehingga dapat meningkatkan karya ilmiahnya. Apabila guru sejarah memiliki karya ilmiah, maka secara otomatis ia akan memiliki kinerja tinggi. Namun demikian, kondisi yang dihadapi memperlihatkan hal yang sebaliknya. Mayorutas guru masih memiliki orientasi pada bidang pengajaran sehingga sangat minim karya ilmiah yang dihasilkan oleh guru, salah satu kesulitan para guru mempublikasikan artikelnya di jurnal nasional adalah ketidaksinkronan antara sistematika artikel dengan panduan atau template yang ditetapkan oleh jurnal yang dituju. Oleh karena itu, sebaiknya, sebelum menulis artikel, para guru harus meneslusuri jurnal yang dituju dan mempelajari pedoman penulisan artikel dari jurnal tersebut. Dengan demikian, artikel yang ditulis dapat dipastikan sesuai dengan rambu- rambu penulisan yang telah ditetapkan oleh jurnal yang dituju.

Tim pelaksana Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diketuai oleh Dr. Mumuh Muhsin Z., M. Hum melakukan Penyuluhan Penulisan Sejarah Populer Bagi Komunitas Sejarah  Di Kota Bogor  pada tanggal 27 oktober 2019.

            kegiatan pelatihan ini dapat dijadikan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis para guru sejarah sehingga dapat menghasilkan karya ilmiah. Kedua, untuk dapat memiliki keterampilan menulis yang mumpuni, tidak dapat dilakukan secara instan melalui kegiatan pelatihan atau workshop, melainkan harus berjalan secara berkesinambungan. Ketiga, kemampuan menulis sejarah yang diperlihatkan oleh mitra cenderung berubah positif, setelah kegiatan pelatihan dilaksanakan Mereka dengan cepat dapat menemukan kelemahan-kelemahan artikelnya yang merujuk pada materi yang diberikan oleh para nara sumber. Keempat, melalui kegiatan pelatihan ini, kemampuan mitra dalam menulis sejarah dapat menjadi modal dalam meningkatkan kompetensinya di bidang penulisan karya ilmiah, termasuk populer-ilmiah.