Tina Rostinawati, S.Si.,M.Si.,Apt. Rani Maharani, M.Si Soraya Ratnawulan, .S.Si., Apt Fakultas: FARMASI Sumberdana: HIBAH BERSAING Tahun: 2009 Abstrak: Sukun merupakan salah satu bahan alam yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Dilaporkan daun sukun memiliki aktivitas antimikroba terhadap berbagai macam bakteri. Namun, belum pernah dilaporkan mengenai pengujian aktivitas antimikroba daun sukun terhadap bakteri-bakteri penyebab infeksi nosokomial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari penelusuran fraksi aktif ekstrak daun sukun terhadap Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab infeksi nosokomial. Hasil fraksinasi ekstrak daun sukun dengan menggunakan kromatografi Cair Vakum menghasilkan 9 fraksi yaitu fraksi A sampai I. Proses KCV dilakukan dengan menggunakan pengelusi n heksana:etilasetat dengan perbandingan (10:0; 9:1; 8:2; 7:3; 6:4; 5:5; 4:6; 3:7; 2:8; 1:9). Berdasarkan hasil kromatografi lapis tipis dihasilkan banyak senyawa yang terkandung dalam fraksi-fraksi ekstrak daun sukun ini. Berdasarkan uji aktivitas fraksi A sampai I terhadap Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant menunjukkan bahwa semua fraksi memiliki aktivitas terhadap bakteri ini. Aktivitas terbesar ditunjukkan oleh fraksi H dengan diameter hambat sebesar 140 mm. Fraksi-fraksi ekstrak daun sukun ini juga diuji terhadap Methicillin Resistant Staphylococcus aureus Fraksi yang memiliki aktivitas terhadap bakteri ini adalah fraksi E, F, G, H dan I. Aktivitas ini ditunjukkan dengan terbentuknya diameter hambat pada media uji yang telah ditanam oleh bakteri. Aktivitas terbesar ditunjukkan oleh fraksi H dengan diameter hambat sebesar 232 mm.. Fraksi H merupakan fraksi yang memiliki aktivitas terbesar terhadap Pseudomonas aeruginosa Multi Resistant dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus Kata kunci: Aetocarpus altilis, Aktivitas antibakteri
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]