Citra Windani M. S, S.Kep., , Desy Indra Yani, S.Kep., Ners, Hartiah Haroen, S.Kp., M.Ng. Fakultas: KEPERAWATAN Sumberdana: LITMUD Tahun: 2009 Abstrak: Tingginya pertumbuhan HIV /AIDS di Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh oleh dua hal yaitu meningkatnya pengguna narkoba dengan jarum suntik serta maraknya seks bebas (Adiningsih, 2006). Dua pintu ini tidak lagi menjadi hal yang mengherankan tentang pertumbuhan kasus HIV/AIDS di Jawa Barat. Dalam hal ini yang penting untuk diketahui adalah bagaimana cara yang tepat untuk mendistribusikan informasi dan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada remaja sehingga kelompok siswa SLTA ini dapat mengetahui dan mencegah pertumbuhan angka HIV di Indonesia, khususnya Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengindentifikasi informasi tentang HIV/AIDS, kejelasan isi informasi HIV/AIDS, informasi umum HIV/AIDS, pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS, pengetahuan tentang penularan HIV/AIDS serta peningkatan mutu informasi tentang HIV/AIDS pada siswa SLTA. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SLTA di lingkungan Desa Cililin Kabupaten Bandung Barat. Jumlah sampel sebanyak 96 responden dengan teknik pengambilan simple random sampling dari SMUN 1 Cililin, MA P3SB, MAN Cililin, SMA Mitra Darma, SMU P3SB, dan SMK Farmasi Cililin. Data dikumpulkan dengan instrumen kuesioner dan kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan rumus persentase dan proporsi. Hasil dari penelitian semua responden pernah terpapar tentang informasi HIV/AIDS dan sebanyak 66 responden (68,60%) mendapat informasi sekitar 1 tahun yang lalu. Setengahnya responden (45,8%) terpapar informasi tentang HIV/AIDS pada saat acara di TV. Sekolah (68,8%) merupakan tempat dimana responden paling banyak mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS. Sebanyak Setengahnya responden (42,70%) menjawab guru merupakan orang yang memberikan informasi tentang HIV/AIDS kepada responden. Sebagian besar responden (50%) berpendapat bahwa informasi tentang HIV/AIDS tidak jelas. Sebagian besar responden (54,20%) mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap informasi yang umum tentang HIV/AIDS. Sebagian besar responden (64,60%) mempunyai pengetahuan yang baik terhadap pencegahan tentang HIV/AIDS. Sebagian besar responden (53,10%) mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap penularan tentang HIV/AIDS. Sebagian besar responden (47,90%) menjawab tidak tahu tentang peningkatan mutu penyebarluasan informasi tentang HIV/AIDS. Sebagian kecil responden (35,4%) menjawab internet merupakan tempat yang paling sesuai untuk menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS. Hampir seluruh responden (82,30%) bersedia menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS yang dimilikinya. Hampir seluruh responden (70,80%) merasa ada hambatan dalam menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS dan sebagian kecil responden (39,3%) tidak tahu caranya menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS yang dimilikinya. Saran dari penelitian ini, diharapkan sekolah, LSM dan lintas sektoral yang berkaitan mampu mengembangkan keterampilan dan sosialisasi untuk para siswa terutama yang berkaitan dengan pencegahan narkoba dan pencegahan penularan HIV/AIDS. Untuk tenaga kesehatan, diharapkan mengemas pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS yang bagus untuk siswa SLTA. Kata kunci: Pengetahuan, Siswa SLTA, HIV/AIDS
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]