Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) Universitas Padjajaran yang diketuai oleh Dr. Ruhyat Partasasmita, MSi dengan beranggotakan Prof. Dr. Johan Iskandar, MSc; dan Dr. Eneng Nunuz Rohmatullayaly, M.Si telah melakukan penelitian, pengabdian, dan sosialisasi berupa pengenalan dan pengelolaan pangan untuk mendukung kesehatan masyarakat Desa Rancakalong, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.
Desa Rancakalong merupakan desa yang mayoritas penduduknya bertani, berkebun, dan beternak. Berdasarkan besarnya penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani, menggambarkan bahwa Desa Rancakalong memiliki potensi yang besar dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun besarnya potensi pangan yang ada di Desa Rancakalong tidak diimbangi dengan pemanfaatan potensi lokal yang ada, sehingga menyebabkan adanya gagal tumbuh atau lebih dikenal dengan stunting pada anak-anak. Pengetahuan masyarakat tentang pangan yang mereka manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari merupakan pengetahuan yang sangat berharga dan merupakan kekayaan budaya yang perlu digali agar pengetahuan tradisional tersebut tidak hilang.
Sehubungan dengan hal tersebut, Tim bersama KKNM Integratif Universitas Padjadjaran bermaksud untuk melakukan sosialisasi dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan pangan lokal tersebut untuk memenuhi kebutuhan gizi untuk menunjang kesahatan. Kegiatan yang telah tim lakukan adalah mengadakan kegiatan pencatatan pangan lokal, pengukuran antropometri yaitu pengukuran tinggi badan dan berat badan (pada anak usia 0-5 tahun), melakukan sosialisasi mengenai tanaman pangan lokal, sanitasi dan kesehatan gizi pada anak, mengadakan pembagian poster/infografis untuk setiap fasilitas umum serta penyusunan laporan.
Kegiatan PPM berupa pengumpulan data dilakukan pada 08-19 Juli 2019 dan sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat dilaksanakan pada 1 Agustus 2019 di Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.
Tahapan Kegiatan
Tahap pertama, survey pendahuluan. Survey pendahuluan ini dilakukan sebanyak dua kali, sebelum pelaksaan penelitian. Tahap kedua, wawancara semistruktur. Tahap ketiga, observasi lapangan. Kemudian, dilakukan juga analisis data. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa Padi Impari (Oryza sativa L. var Inpari) merupakan makanan pokok sumber karbohidrat masyarakat Desa Rancakalong. Padi tersebut diperoleh dari sawah ketika masa panen. Pada saat musim kemarau petani tidak menanam padi dan merubah lahan padinya dengan menanam ubi jalar. 70% dari hasil panen dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok dan selebihnya dijual untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebutuhan sandang dan papan atau menabung hasil penjualannya untuk musim berikutnya.
Desa Rancakaong merupakan desa yang memiliki potensi dalam bidang pertanian, peternakan dan juga perikanan. Masyarakat Desa Rancakalong memanfaatkan tumbuhan/tanaman pangan yang berasal dan lahan yang mereka miliki. Mereka mengolah bahan pangan menjadi berbagai macam olahan seperti bahan pangan karbohidrat nasi, bubur dan tepung, sayuran yang dijadikan tumis, bahan pangan pelengkap seperti bumbu rempah, jajanan, dan minuman seperti jus buah. Mereka juga memanfaatkan sumber pangan yang mereka peroleh dari sawah, ladang, kebun dan pekarangan untuk memenuhi asupan nutrisi sehari-hari. Selain dikonsumsi pribadi, mereka menjual sebagian hasil panen mereka untuk dijual ke pengepul dan dijual ke pasar-pasar besar.
Mengingat sumber daya pangan di Desa Rancakalong yang dapat dikatakan melimpah seharusnya pemerintah setempat menyediakan tempat seperti pasar untuk alokasi tempat dari hasil pangan tersebut. Keberadaan pasar mungkin akan memudahkan masyarakat mengakses berbagai jenis pangan untuk pemenuhan konsumsi.