Trisna Insan Noor, Ir., DEA Dr. Tomy Perdana, Sp., MM Bayu Kharisma, SE., MM., ME Fakultas: PUSLIT PENGEMBANGAN INOVASI KELEMBAGAAN Sumberdana: Strategis Nasional Unpad Tahun: 2010 Abstrak: Kebijakan dalam industri perberasan menimbulkan dinamika pada sisi produksi dan sisi konsumsi beras. Sebagai komoditas yang strategis, beras berperan sebagai alat pemenuhan kesejahteraan masyarakat, yaitu sebagai bahan pangan pokok masyarakat dan sebagai sumber pendapatan para pelaku rantai pasokan industri perberasan. Metode yang digunakan adalah campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan untuk mengukur distribusi nilai tambah pelaku rantai pasokan industri perberasan, kemudian metode kualititatif digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat yang terkait dengan dinamika kesejahteraan petani yang selanjutnya disumulasikan menggunakan pemodelan dinamika sistem (system dynamic). Penelitian ini dilakukan di empat wilayah yang terbagi berdasarkan kesamaan agroekologi, yaitu daerah Pantai Utara (Karawang dan Indramayu), daerah Priangan Timur (Kab. Bandung dan Cianjur), daerah Priangan Barat (Majalengka dan Sumedang) dan daerah Jawa Barat Selatan (Tasikmalaya dan Garut). Hasil dari penelitian ini adalah a) ketersediaan beras untuk konsumsi pangan di Jawa Barat secara umum belum menerapkan pengelolaan ketersediaan stok gabah sebagai bahan baku beras; b) jaringan rantai pasokan industri perberasan yang ada di Widasari, Indramayu merupakan rantai pasokan industri perberasan yang paling efisien dan berkeadilan berdasarkan penilaian indikator kinerja keuntungan dan distribusi nilai tambah pelaku, c) hasil simulasi menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan kesejahteraan rumah tangga petani antara petani berlahan luas dengan petani buruh yang berlahan sempit bahkan tuna lahan, dan d) pendapatan rumah tangga petani buruh berdasarkan hasil simulasi dapat diperbaiki dengan cara memperbesar transfer nilai dari petani besar kepada buruh Kata kunci: beras, ketahanan pangan, dinamika sistem (system dynamic), dualisme ekonomi pertanian