Sri Tjahajawati,drg.,Mkes. Dr. Ani Melani M, drg., Mkes Hendra Dian Adhita, drg, SpKG Fakultas: KEDOKTERAN GIGI Sumberdana: Hibah Bersaing Tahun: 2010 Abstrak: Hipersensitivitas dentin merupakan masalah utama dalam bidang kedokteran gigi. Atrisi, abrasi, clinical occlusal adjustment, fraktur mahkota, resesi gusi, restorasi iatrogenik, trauma ortodontik, dapat menjadi penyebab hipersensitivitas dentin. Pada umumnya lebih dari 90% area hipersensitif adalah terbukanya dentin di daerah akar gigi, biasanya di permukaan bukal gigi. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh efektivitas iontoforesis kalium nitrat terhadap nilai ambang nyeri dan kadar matriks metalloproteinase (MMP)-8. Penelitian eksperimental semu dilakukan pada pasien pria dan wanita berusia 20-40 tahun dengan hipersensitivitas dentin pada gigi Premolar atau Kaninus yang memenuhi kriteria inklusi, serta bersedia dirawat di RSGM FKG Unpad dengan iontoforesis. Data didapat dengan cara mengukur nilai ambang nyeri gigi menggunakan vitalytester sebelum dan sesudah iontoforesis juga mengukur kadar MMP-8 sebelum dan sesudah iontoforesis dengan metoda Elisa pada gigi yang mengalami resesi gusi yang diamati selama 2 minggu. Sampel penelitian dibagi dalam beberapa kelompok perlakuan yaitu dilakukan iontoforesis dengan bahan desensitasi berbagai konsentrasi. Rancangan analisis untuk ambang nyeri dan kadar MMP-8 sebelum dan sesudah iontoforesis dengan paired T-test dan analysis of varians. Untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi bahan terhadap nilai ambang nyeri yang dipengaruhi oleh waktu digunakan mulivariate of analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi larutan, waktu, nilai ambang nyeri berkaitan. Ion kalium dalam larutan desensitasi lebih efektif dalam mengatasi dentin hipersensitif. Kata kunci: hipersensitivitas dentin, , iontoforesis ,ambang nyeri, kadar MMP-8
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]