Budi Setiabudiawan, Gartika Sapartini, Ani Melani M.
(Dikti Depdiknas 2009-Hibah Bersaing)
Tuberkulosis (TB) merupakan peringkat kedua penyebab kematian karena penyakit infeksi setelah HIV/AIDS. Indonesia merupakan negara ketiga di dunia dalam urutan jumlah penderita TB setelah India dan Cina. Faktor kuman saja tidak dapat menjadi faktor tunggal dalam kejadian TB, tetapi harus disertai dengan faktor lain. Beberapa ahli telah menemukan adanya hubungan antara rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh dan rendahnya kemampuan pertahanan tubuh terhadap infeksi M. Tuberculosis merupakan faktor penentu kejadian TB. Meskipun satu per tiga penduduk dunia telah terinfeksi dengan M. tuberculosis, hanya sekitar 10% yang akan berkembang menjadi TB. Faktor genetik dapat menerangkan mengapa sebagian orang lebih resisten terhadap infeksi M. tuberculosis. Polimorfik varian genotip dari reseptor vitamin D dianggap penting hubungannya dengan kerentanan dan resistensi terhadap TB paru. Penelitian ini melibatkan anak yang menderita TB dan anak yang tidak menderita TB. Maksud penelitian ini mengukur kadar vitamin D dan mendeteksi polimorfisme gen reseptor vitamin D pada anak dengan dan tanpa TB untuk tujuan mengetahui pengaruh defisiensi vitamin D dan polimorfisme gen reseptor vitamin D terhadap TB pada anak. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Waktu penelitian mulai Mei 2008 sampai Mei 2010, di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan RSU Cibabat Cimahi .
Kata Kunci: Defisiensi, Polimofisme Gen, Reseptor, Tuberkulosis, Anak