November 21, 2006

Pengaruh Campuran Cair Pabrik Tahu Sumedang terhadap Pertumbuhan Gulma Kiambang (Salvinia molesta) dan Gulma Itik (Lemna minor, L)

Dani Riswandi, Ir, Ruminta, Ir.,M.Sidan Yayan Sumekar, Ir Fakultas: PERTANIAN Sumberdana: DIPA PNBP Tahun: 2006 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan kemampuan tumbuh kiambang dan gulma itik pada beberapa konsentrasi limbah cair pabrik tahu dan untuk mengetahui perbedaan kemampuan gulma air ini dalam menyerap zat pencemar pada limbah cair pabrik tahu. Percobaan dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Unpad di Jatinangor dari bulan Mei sampai dengan Agustus 2006. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan dan masing-masing diulang tiga kali. Uji statistik yang digunakan adalah uji F pada taraf 5% dengan uji lanjutan uji jarak berganda Duncan. Perlakuan yang digunakan adalah 1). S0 = Kiambang + air biasa (pembanding untuk kiambang), 2). S1 = Kiambang + limbah cair pabrik tahu 7 %, 3). S2 =. Kiambang + limbah cair pabrik tahu 9 %, 4). S3 = Kiambang + limbah cair pabrik tahu 11 %, 5). L0 = Gulma itik + air biasa (pembanding untuk gulma itik), 6). L1 = Gulma itik + limbah cair pabrik tahu 7 %, 7). L2 = Gulma itik + limbah cair pabrik tahu 9 %, 8). L3 = Gulma itik + limbah cair pabrik tahu 11 %. Gulma air kiambang dan gulma itik dipilih dengan bobot segar awal yang sama yaitu 1 gram dan ditumbuhkan pada pot plastik dengan volume 6 liter. Percobaan ini dilakukan dengan sistem air tidak mengalir (stagnant water). Jenis pengamatan yang dilakukan adalah (1) bobot kering gulma tiap minggu, (2) laju tumbuh relative gulma, (3) waktu penggandaan dan (4) analisa kualitas air limbah sebelum dan setelah penanaman gulma air. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada media limbah cair pabrik tahu dengan konsentrasi yang sama, umumnya tumbuhan gulma itik menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kiambang. Penggunaan media limbah cair pabrik tahu dengan konsentrasi yang berbeda, secara umum mempengaruhi pertumbuhan kiambang dan gulma itik sehingga kedua gulma air tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai biofilter penyaring pencemaran air. Kata kunci:

Artikel terkait