November 26, 2009

Pemanfaatan Mono Dan Diasilgliserol Dari Sisa Produksi Minyak Kelapa Sawit Sebagai Krim Anti Jerawat

Dra. Wiwiek Indriyati,M.Si.,Apt Ida Musfiroh, S.Si., M.Si Dra.Emma Surachman, M.Si Fakultas: FARMASI Sumberdana: STRATEGIS NASIONAL Tahun: 2009 Abstrak: DALMK (Destilat Asam Lemak Minyak Kelapa) atau CFAD (Coconut Fatty Acid Distilate) adalah produksi samping dari proses pemurnian minyak kelapa yang masih mengandung asam lemak bebas (ALB) tinggi. Produksi DALMK setiap tahun diperkirakan sekitar 29,146 ton (BPS, 1997) dan masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. DALMK dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan campuran Mono dan Diasilgliserol/M-DAG melalui reaksi esterifikasi dengan lipase dan gliserol. M-DAG merupakan pengemulsi penting yang banyak dimanfaatkan dalam industri makanan dan industri farmasi. DALMK mengandung sejumlah besar asam kaproat, asam kaprilat, asam laurat dan asam miristat yang mempunyai aktivitas antimikroba, sehingga produk campuran M-DAG yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengemulsi sekaligus mempunyai aktivitas antimikroba. Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis M-DAG dari DALMK melalui reaksi enzimatis dengan lipase sebagai katalisator dan gliserol serta mengetahui aktivitas antimikrobanya terhadap bakteri penyebab jerawat danaplikasinya dalam sediaan topikal anti jerawat yang efektif, aman dan stabil. Penelitian dilakukan dengan tahapan yaitu (1) produksi campuran M-DAG yang meliputi : analisis komposisi asam lemak penyusun DALMK, pengukuran jumlah asam lemak bebas penyusun DALMK, sintesis campuran M-DAG dan analisis campuran M-DAG, (2) Pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumur terhadap mikroba Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis, (3) Penentuan MIC (Minimum Inibitory Concentration) untuk masing-masing bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran produk M-DAG mengandung Monoasilgliserol/MAG 66,35%, Diasilgliserol/DAG 23,01%, Triasilgliserol/TAG 2,47% dan Asam Lemak Bebas/ALB 8,33%. Campuran produk M-DAG mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri Gram positif Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis dengan nilai MIC 17,5 mg/ml, 20 mg/ml, dan 25 mg/ml. Nilai MIC ini akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan dosis efektif dalam penyusunan formula sediaan krim antijerawat Kata kunci: Mono-Diasilgliserol, antijerawat, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Staphylococcus epidermidis

Artikel terkait