Drs.Ade Makmur K. .,M.Phil, Drs. Adi Purwanto, Fakultas: PUSLIT KEMASYARAKATAN DAN KEBUDAYAAN Sumberdana: DIKS Tahun: 2001 Abstrak: Masyarakat Baduy cenderung bertahan dari sistem pertanian berladang berpindah yang dipertahankan dan diikat oleh sistem pemerintahan yang mengatur kehidupan sosio-politik dan keagamaan. Pengaturan kehidupan keseharian warga masyarakat sepenuhnya di bawah kendali sistem pemerintahan yang bersandar pada pikukuh karuhun yang dikenal sebagai pamarentahan Baduy dengan ketiga puun sebagai pucuk rujukan yang berkedudukan di tiga daerah tangtu, yaitu Cibeo, Cikartawana dan Cikeusik. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mendeskripsi dan menerangkan bagaimana pranata kepemimpinan yang disimpulkan melalui pamarentahan Baduy yang berperan mengendalikan warga masyarakatnya bertahan dari pelbagai pengaruh. Pendekatan “kekerabatan” digunakan untuk menggambarkan penelitian ini yang dilakukan melalui pengumpulan data etnografi. Kepemimpinan ketiga puun ini mempunyai fungsi yang berbeda sesuai dengan kedudukan dan perannya dalam hirarki kekerabatan. Puun Cibeo yang dihubungkan oleh “garis keturunan yang paling muda” bertindak sebagai pemimpin politik yang berperan mengatur warga masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup duniawi, Puun Cikeusik yang ditentukan oleh “garis keturunan yang paling tua” berperan memimpin agama dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan identitas budaya, sedangkan Puun Cikartawana kedudukannya meliputi di antara kepemimpinan agama dan kepemimpinan politik. Kata kunci:
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]