Dr. Asep K. Supriatna, Nursanti Anggriani, M.Si, Nurul Gusriani, S.Si., M.S., Akmal, S.Si., MT Fakultas: MIPA Sumberdana: HIBAH KOMPETENSI Tahun: 2009 Abstrak: Penyakit demam berdarah (dengue fever) merupakan suatu penyakit yang cukup membahayakan. Sekitar dua setengah milyar orang di seluruh dunia mempunyai risiko terjangkit penyakit ini karena tinggal di daerah endemik. Umumnya dengue muncul di negara-negara tropis, seperti di Indonesia. Penyakit ini ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes aegypti. Umumnya penanggulangan penyakit ini dilakukan dengan cara pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa virus penyakit tersebut. Studi teoritis pendahuluan yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti memperlihatkan bahwa keberhasilan pengendalian dengue sangat bergantung kepada parameter-parameter pertumbuhan dari nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyebaran dengue tersebut. Studi teoritis pendahuluan lainnya juga memperlihatkan bahwa ledakan dengue mempunyai pola yang tidak linier terhadap jumlah populasi nyamuk. Ketaklinieran seperti ini harus dipahami dengan betul untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang saat-saat pengendalian vektor pembawa dengue ini. Beberapa penelitian lain memperlihatkan bahwa penanggulangan dengan fogging tidak efektif dan hanya bersifat sesaat. Di lain pihak, selain dengan fogging, pengendalian penyakit ini juga dapat dilakukan dengan vaksinasi. Sejauh ini perkembangan pembuatan vaksin untuk penyakit demam berdarah sudah menunjukkan ke arah yang menggembirakan dengan ditemukannya beberapa jenis vaksin oleh berbagai peneliti. Beberapa peneliti juga menemukan strategi implementasi vaksin yang efektif dengan penggunaan vaksin seminimal mungkin. Strategi vaksinasi ini sangat dipengaruhi oleh besaran
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]