Nani Darmayanti, M.Hum Lina Meilinawati Rahayu, M.Hum Muhamad Adji , M.Hum Fakultas: SASTRA Sumberdana: LITMUD Tahun: 2010 Abstrak: Penelitian ini menganalisis nyanyian (lalaguan) dalam pementasan Ronggeng Gunung. Dalam penelitian ini dikaji makna dan fungsi nyanyian dalam pementasan tersebut. Kesenian ini sudah dikenal sejak abad ke-7 pada masa Kerajaan Galuh. Para penari biasanya menari secara bergerombol membentuk lingkaran mengelilingi ronggeng yang berperan sebagai penyanyi sekaligus penari. Teori yang digunakan untuk menganalisis nyanyian adalah teori analisis wacana. Teori ini digunakan karena nyanyian melibatkan analisis sintaksis (kalimat), semantik (makna), dan pragmatik (konteks). Dari hasil analisis sintaksis dapat diketahui bahwa nyanyian dalam ronggeng gunung berbentuk pantun yang terdiri dari sampiran dan isi. Dalam bagian sampiran dipilih benda-benda alam yang ada di sekitar mereka. Dari analisis semantik nyanyian berisi luapan rasa sedih dan kehilangan. Sementara dari analisis pragmatik nyanyian dapat berfungsi sebagai penyalur rasa sedih untuk meringankan beban Kata kunci: seni tradisi, nyanyian, analisis wacana, makna, fungsi
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]