Susanne Dida, Dra., MM., Aang Koswara, S.Sos dan Lilis Puspitasari, S.Sos.,M.Si.
Fakultas FIKOM, Sumberdana DIKS, Tahun 2005
Keberhasilan BDD dalam melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada kemampuannya berinteraksi dan berkomunikasi interpersona dan komunikasi kelompok. Keengganan BDD melakukan kunjungan rumah merupakan salah satu bukti ketidakmampuan tadi. Contoh lain BDD yang kurang percaya diri, saling menyalahkan antara DB dan BDD bisa berpangkal pada masalah ini. Bila BDD telah menguasai dasar-dasar komunikasi interpersona dan kelompok, maka dapat diharapkan kemampuannya menjadi agen perubahan akan meningkat Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berkomunikasi DB dengan BDD dan masyarakat terutama ibu-ibu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui teknk pengumpulan data FGD dan wawancara mendalam Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa proses Komunikasi BDD dengan Ibu ibu berlangsung pasif dan kurang terbuka baik melalui komunikasi antarpersona maupun kelompok, alur informasi cenderung monolog bukan dialog sehingga BDD tidak mengetahui secara pasti apa efek dari pesan yang disampaikannya. Perbedaan status sosial merupakan kendala hubungan keduanya. Proses Komunikasi BDD dengan Dukun Bayi terjalin cukup baik melalui komunikasi yang monolog maupun yang dialog sehingga memudahkan BDD dalam menyampaikan pesan kepada DB. Proses Komunikasi BDD dengan elemen masyarakat lain terjalin cukup baik kecuali dengan kepala desa yang belum sepenuhnya mendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan BDD