Dr. Pujawati Suryatmana, MS, Dr. Mieke Rochimi Setiawati, Ir., MP, Dr. Eni Ratnaningsih, , Fakultas: PERTANIAN Sumberdana: HIKOM BATCH I Tahun: 2009 Abstrak: Biofuel yang berasal dari Mikroalgae saat in merupakan salah satu topik yang sering diperbincangkan. Hal in disebbakan karena semua Mikroalage umumnya tersusun dari senyawa-senyawa seperti protein, karbohidrta dan lemak. Kandungan karbohidrat dan lemak Algae bervariasi pad setiap jenis dan spesies. Ada beberapa Algae yang mengandung lemak sampai lebih dari 40 %. Dan karbohidrat lebih dari 20 %. Kandungan lemak yang tinggi berpotensi sebagai bahan baku biofuel, sedangkan karbohidrat merupakan sumber karbon yang dapat difermentasi menjadi bioetanol. Penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan laju pertumbuhan, kandungna dan lemak Algae melalui perlakuan variasi konsentrasi NaNO3 dan K2HPO4. Isolat Algae air tawar yang digunakan dalam penelitian adalah Chladophora sp. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Acak Lengkap pola faktorial., faktor I adalah variasi konsentrasi NaNO3 (0.15; 0,2; 0,25 dan 0,3 g/ l) dan K2HPO4 (0,05; 0,075; 0,1; 0,15 g/l ). Hasil penelitian menunjukkkan bahwa perlakuan 0,8 g/l K2HPO4 dan 0,22 g/l NaNO3 dapat meningkatakan biomassa Algae secara signifikan dibandingkan perlakukan kontrol. Untuk meningkatkan kandungan lemak alage tertinggi diperlukan konsentrasi 0,2 g/ lNaNO3 dan 0,15 g/l K2HPO4. Kandungan lemak meningkat dari 3.8567 % menjadi 4.7809 %. Sedangkan kebutuhan NaNO3 dan K2HPO4 untuk meningkatkan kandungan karbohidrat Algae sebesar 2,115 % diperlukan konsentrasi NaNO3 dan K2HPO4 sebesar masing-masing0,2 g/l dan 0,15 g/l. Melalui proses fermentasi, biomassa algae menghasilkan bioetanol sebesar 50 % dibandingkan bioetanol yang dihasilkan dari sukrosa pada konsentrasisubstrat dan waktu fermentasi yang sama Kata kunci: Bioetanol, biofuel, Chladophora sp, karbohidrat, lemak algae
idris
[utech_latest_posts category=’idris’]