February 14, 2010

Isolasi dan Deteksi Mutasi Gen Penyandi cdr dan cdr-2 pad Candida albicans Isolat Pasien HIV/AIDS yang resisten terhadap Flukonazol

Irna Sufiawati, drg., Sp., PM Dr. Mieke Hemiawati, Satarai, drg., MS Dr. Ida Parwati, r., Sp.PK (K) Fakultas: KEDOKTERAN GIGI Sumberdana: Hibah Bersaing Tahun: 2010 Abstrak: . Infeksi jamur di dalam rongga mulut yang disebut Kandidiasis Orofaring merupakan salah satu kelainan rongga mulut yang paling sering dijumpai pada pasien HIV/AIDS selama perjalanan penyakitnya. Candida albicans adalah penyebab utama terjadinya Kandidiasis Orofaring. Flukonazol merupakan jenis obat yang menjadi pilihan utama untuk mengatasi Kandidiasis Orofaring. Kegagalan terapi flukonazol dapat disebabkan oleh resistensi strains Candida albicans terhadap antijamur tersebut. Mekanisme resistensi antijamur ini dimediasi oleh gen penyandi efflux pumps pada Candida albicans yaitu gen penyandi cdr (cdr-1 dan cdr-2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil genetik dan titik mutasi gen penyandi cdr-1 dan cdr-2 pada Candida albicans isolat pasien HIV/AIDS yang resisten terhadap flukonazol. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi species Candida albicans yang diisolasi dari mukosa mulut pasien AIDS dengan Kandidiasis Orofaring, dan uji kepekaan Candida albicans terhadap beberapa antijamur yaitu nystatin, flukonazol, dan itrakonazol. Hasil uji kepekaan dilihat dari zona hambat pertumbuhan (ZHP) oleh antijamur tersebut (mm). Sampel penelitian telah dikumpulkan dari 56 pasien HIV/AIDS yang menderita kandidiasis oral. Setelah dilakukan uji kepekaan, sampai saat ini belum ditemukan C. albicans yang resisten terhadap flukonazol. Hasil penelitian menunjukkan zona hambat pertumbuhan C. albicans terhadap flukonazol berkisar antara 13-27 mm, ZHP itrakonazol terbentang antara 22-34 mm, dan ZHP terhadap Nystatin berkisar antara 24-46 mm. Penelitian selanjutnya pada tahun kedua akan terus dilakukan pencarian terhadap C. albicans yang resisten terhadap flukonazol dan antijamur lainnya. Selanjutnya dilakukan penelitian yang bersifat observasional eksploratif untuk mengetahui profil genetik gen penyandi respon Candida albicans (cdr1 dan cdr2) terhadap flukonazole isolat pasien HIV/AIDS, dan deteksi mutasi gen penyandi cdr1 dan cdr2. Tehnik Polymerase Chain Rreaction (PCR) digunakan untuk pengamatan gen penyandi cdr-1 dan cdr-2. Analisis data dilakukan secara kualitatif, dengan bantuan program komputer DNA Star untuk menentukan homologi urutan nukleotida dan urutan asam amino hasil deduksi gen penyandi cdr-1 dan cdr-2 dan dibandingkan dengan gen penyandi cdr-1 dan cdr-2 yang diperoleh dari Gene Bank. Kata kunci: gen penyandi CDR-1 dan CDR-2, flukonazol, HIV/AIDS

Artikel terkait