February 18, 2009

Gambaran Sikap Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Usia 13-15 tahun di Kabupaten Cianjur

Asteria Devy Kumalasari, S.Psi., Psych, Aulia Iskandarsyah, S.Psi., M.Psi, Kustimah, S.Psi., Psych Fakultas: PSIKOLOGI Sumberdana: LITMUD Tahun: 2009 Abstrak: Penelitian ini bertujuan melihat gambaran sikap ayah di Kabupaten Cianjur, yang memiliki anak usia 13-15 tahun tetapi tidak menyekolahkan anaknya ke SMP, terhadap pendidikan anak. Penelitian dilakukan terhadap 15 orang ayah yang memiliki anak usia 13-15 tahun dan tidak menyekolahkan anaknya ke SMP di Kelurahan Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Berdasarkan teori sikap dari Allport (1935) dan Zimbardo & Leippe (1992), kuesioner terdiri dari 62 item dikonstruksi untuk mengukur aspek sikap, yaitu kognisi, afeksi dan konasi, terhadap lima faktor yang diduga berkontribusi terhadap sikap mengenai pendidikan anak, yaitu: pendapatan/ekonomi keluarga, sarana sekolah, minat dan kemampuan anak untuk bersekolah, budaya (pandangan masyarakat sekitar tentang pentingnya sekolah) dan minat orangtua dalam menyekolahkan anak. Data demografi dan wawancara semi terstruktur untuk menggali alasan responden tidak menyekolahkan anak juga dilakukan. Hasil penghitungan statistik deskriptif menunjukkan bahwa jumlah responden yang memiliki sikap positif dan sikap negative terhadap pendidikan anak hampir sama besarnya. Mereka memiliki keinginan yang cukup besar untuk menyekolahkan anaknya akan tetapi terhambat oleh faktor-faktor seperti kurangnya kemampuan ekonomi untuk membiayai sekolah anak dan sarana sekolah yang kurang terjangkau bagi mereka. Untuk meringankan beban para ayah dan mendorong mereka untuk menyekolahkan anak, disarankan agar upaya perbaikan dilakukan dari pihak pemerintah maupun dari pihak masyarakat. Pemerintah dapat memperbaiki aturan, serta sarana dan prasarana sekolah, sehingga biaya lain yang berkaitan dengan pendidikan (misalnya transportasi, buku, seragam) dapat ditekan. Masyarakat memberdayakan diri dengan membentuk kelompok kerja di tingkat kelurahan untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah mengenai pendidikan gratis, mengadakan penyuluhan dan diskusi rutin tentang masalah pendidikan Kata kunci: sikap, pendidikan anak usia 13-15 tahun

Artikel terkait