February 18, 2010

Faktor-faktor Munculnya Anarkisme dalam Demonstrasi Mahasiswa

Eka Riyanti, S.Psi.,M.Psi Dr. Zainal Abidin Retno Hanggarini, S.Psi., M.Psi Fakultas: PSIKOLOGI Sumberdana: Strategis Nasional Unpad Tahun: 2010 Abstrak: Anarkisme mahasiswa kini seolah-olah menjadi bagian tidak terpisahkan dari demonstrasi-demonstrasi mahasiswa, dan telah menimbulkan korban bukan hanya jiwa manusia, tetapi juga harta benda. Kerugian fasilitas umum seperti kantor pemerintah, kampus, dan lain-lain yang sebetulnya sangat penting untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan warga masyarakat pun tidak terhitung jumlahnya. Mengapa demonstrasi mahasiswa bisa mengarah pada munculnya perilaku anarkis ? Apakah tindakan anarkis tersebut merupakan bagian dari demonstrasi itu sendiri, dengan kata lain sesuatu yang memang direncanakan bersama dengan rencana demonstrasi ? Ataukah, perilaku anarkis tersebut tidak direncanakan sebelumnya, melainkan muncul karena situasi di lapangan memicu munculnya hal tersebut, seperti misalnya perilaku aparat yang saat itu bertugas di lokasi demonstrasi ? Manfaat apakah yang diharapkan oleh para pelaku demonstrasi melalui tindakan anarkis yang dilakukannya ? Oleh karena itu, perlu dirintis upaya untuk mengembalikan citra dan peran mahasiswa sebagai pelopor perubahan sosial dengan cara-cara yang kritis dan mengedepankan semangat demokratis. Guna melangkah ke tahap itu, penelitian perlu dilakukan untuk melihat faktor-faktor yang melatarbelakangi munculnya anarkisme dalam demonstrasi mahasiswa dewasa ini. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa survey, untuk kemudian dibuat deskripsi dan penjelasan statistik mengenai keenam variabel yang diduga berkaitan dengan munculnya anarkisme dalam demonstrasi mahasiswa agar dapat diketahui kontribusi atau pengaruh keenam variabel tersebut terhadap variabel demonstrasi anarkis. Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi untuk menunjang dan memperkaya temuan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dalam pendekatan kualitatif dilakukan melalui focus group discussion (FGD). Terdapat sejumlah faktor pendorong keterlibatan seorang mahasiswa dalam suatu demonstrasi, meliputi faktor personal dan faktor kontekstual. Faktor personal yang membedakan individu bervariasi satu sama lain dalam hal motif. Faktor personal yang membedakan kelompok (Jakarta-Makasar dan antar kampus) adalah budaya dan ideologi. Dalam penelitian ini adalah budaya syiri pada kelompok Makassar dan ideologi tertentu pada salah satu universitas. Peran kekuatan eksternal dalam isu-isu tertentu, misalnya menyangkut kebijakan politik tertentu, ada kekuatan eksternal yang ikut menumpangi demonstrasi mahasiswa. Kekuatan eksternal dimaksud adalah partai politik dan ormas, yang mendapatkan keuntungan tertentu jika suatu issu terangkat ke hadapan publik Kata kunci:

Artikel terkait