February 15, 2005

Analisis Urutan Nukleotida Daerah Hipervariable 1 (HV1) DNA , Mitokondria Pada Kampung Lelea Untuk Menentukan Motif , Populasi Suku Sunda

Dian Siti Kamara, Dra.,M.Si., H. Abubakar Sidik, Drs.,M.Sc. dan Iman Permana Maksum,S.Si.,M.Si. Fakultas: MIPA Sumberdana: DIK Tahun: 2005 Abstrak: DNA mitokondria (mtDNA) mudah mengalami mutasi sehingga mempunyai laju polimorfisme tinggi. Daerah genom mitokondria manusia yang mempunyai polimorfisme tertinggi adalah D-loop, yaitu daerah non penyandi. Sifat khas lain mtDNA adalah pola pewarisan melalui garis ibu tanpa mengalami rekombinasi dangan mtDNA ayah. Sifat-sifat spesifik D-loop mtDNA tersebut dapat digunakan untuk menentukan identitas seseorang atau etnis tertentu. Suku Sunda merupakan etnis di Indonesia yang mengalami missing link dalam sejarah. Hal ini dikarenakan kurangnya peninggalan sejarah dan belum adanya penelitian yang secara khusus meneliti suku Sunda asli. Salah satu wilayah yang masih mempertahankan budaya Sunda yaitu kampung Lelea di Propinsi Jawa Barat. Dalam penelitian ini telah ditentukan analisis urutan nukleotida daerah hipervariabel I (HVI) D-loop mtDNA pada lima manusia suku Sunda dari kampung Lelea. Dalam makalah ini kami menunjukkan adanya tiga varian baru mtDNA pada manusia suku Sunda di kampung Lelea, yaitu (16.161)G, t(16.360)C, dan c(16.380)T. Hasil ini diperoleh dengan mengambil sel epitel rongga mulut dari lima individu suku Sunda. Sampel mtDNA diamplifikasi dengan teknik PCR menggunakan primer M1/M2. Fragmen 0,4 kb hasil PCR disekuensing dengan metoda Dideoksi Sanger menggunakan Automatic DNA Sequencer. Hasil urutan nukleotida yang diperoleh dibandingkan dengan data urutan nukleotida Cambridge, manusia Indonesia di Gen Bank, data mitomap serta antara kelima sampel tersebut untuk memperoleh varian dan tingkat homologi. Diharapkan hasil penelitian ini melengkapi data base varian normal mtDNA manusia Indonesia. Hasil analisis Homologi menunjukkan adanya 19 varian dengan tingkat homologi 90,9

Artikel terkait